Minggu, 27 Februari 2011

Harga Cabai di Brebes Tembus Rp 30 Ribu

TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO Interaktif, Brebes - Dalam dua hari terakhir ini, hargai cabai di Kabupaten Brebes mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Harga ini terus naik dari harga sebelumnya yang sudah mencapai Rp 28 hingga Rp 29 ribu per kilogram.

Harga Cabai di Brebes Tembus Rp 30 Ribu

TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO Interaktif, Brebes - Dalam dua hari terakhir ini, hargai cabai di Kabupaten Brebes mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Harga ini terus naik dari harga sebelumnya yang sudah mencapai Rp 28 hingga Rp 29 ribu per kilogram.


"Terus naik, meski sebelumnya antara Rp 28 ribu hingga Rp 29 ribu per kilo," ujar Kepala Bidang Agribisnis, Dinas Pertanian Kabupaten Brebes, Gatot Rudiono, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/7).

Menurut dia, tingginya harga cabai ini berdasarkan pantuan di sentra penjualan sayuran di pasar Tanjung. Gatot juga menyatakan, tingginya harga cabai juga diikuti oleh kenaikan harga bawang merah hingga Rp 9.500 per kilogram. "Naik dari harga sebelumnya Rp 8 ribu hingga Rp 8.500," tambah Gatot.

Tingginya hargai cabai disebabkan oleh minimnya pasokan dari petani Brebes, hal ini dibuktikan dengan jumlah pengiriman cabai di pasar Tanjung yang hanya 1 ton per hari atau turun dari pengiriman saat normal yang lebih dari 5 ton per hari. "Cuaca buruk menjadi penyebab utama minimnya hasil panen, malah banyak petani gagal panen akibat cuaca yang tak bershabat seperti sekarang," katanya.

Hal ini diakui oleh Ketua Himpunan Kerukunan Tani Kabupaten Brebes, Masrukhi Bacro. Menurut Masrukhi, tanaman cabe sangat rawan terhadap perubahan suhu maupun iklim secara extrem. "Petani memerlukan kosentrasi khusus untuk merawat tanaman jenis ini," ujar Masrukhi saat dimintai konfrimasi kemarin.

Ia mengaku, cuaca yang tak bersabat seperti pada akhir-akhir ini menimbulkan kerontokan bunga maupun buah cabai yang sudah dirawat dengan susah payah oleh petani. Kondisi ini menyebabkan para petani tak mengindahkan rekomendasi sistem perawatan tanaman cabai dari pemeirntah. "Karena petani lebih banyak belajar dari pengalaman, sedangkan tekhnik budidaya kalah oleh perubahan cuaca," katanya.

Meski tanpa menyebutkan jumlah pasti, Masrukhi menyakini hampir semua petani Brebes mengalami penurunan hasil saat menanam cabai maupun bawang merah yang dilakukan saat ini. "Penyakit bawang merah disebabkan oleh jamur atau cendawan. Penyebabnya sama perubahan musim secara ekstrem," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar